Minggu, 10 November 2013

LINGKUNGAN BELAJAR EFEKTIF

Posted by Unknown On 19.15


MENCIPTAKAN LINGKUNGAN BELAJAR YANG EFEKTIF

Setiap sesuatu mempunyai ruh atau esensi. Ruh sebuah lembaga pendidikan adalah kualitas proses belajar-mengajar yang diciptakan. Sebuah upaya membangun lembaga pendidikan yang efektif, apapun bentuknya menjadi tak bermakna bila tidak dibarengi dengan upaya menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi siswa.
Beberapa hasil penelitian tentang sekolah yang efektif (effectiveness school) membuktikan bahwa kecerdasan atau prestasi belajar siswa sangat ditentukan oleh lingkungan belajar (learning environment) sekolah. Oleh karena itu yang penting adalah bagaimana menciptakan kondisi yang efektif agar setiap siswa bisa mengembangkan dirinya secara optimal. Semakin kondusif lingkungan belajar sebuah sekolah, semakin besar pula kemungkinan prestasi belajar yang dicapai anak, demikian pula sebaliknya.
John Vaizey (1962) dalam sebuah artikel klasiknya Education for Tomorrow menyerukan betapa pentingnya ‘persamaan kesempatan dalam pendidikan’. Ia menolak asumsi bahwa setiap anak dilahirkan dengan tingkat kecerdasan bawaan yang berbeda. Sebaliknya ia dengan tegas mendukung pandangan bahwa semua anak memiliki tingkat intelektual yang sama. Kemampuan lebih merupakan hasil pencarian ketimbang anugerah. Seorang anak bisa menjadi lebih atau kurang cerdas di samping tergantung pada kondisi keluarga dimana ia pertama kali mengawali hidupnya, juga pada lingkungan sosial dan pendidikan yang ia alami. Di sinilah sebuah sistem pendidikan, seperti madrasah atau sekolah, diharapakan dapat memainkan peranan penting dalam pembentukan intelektualitas, emosi dan spiritual anak. Sekolah atau madrasah seharusnya menjadi wadah pemupukan kecerdasan setiap siswa, dan di atas segalanya, menjamin agar setiap siswa mendapat kesempatan belajar yang sama dan layak.
Secara intrinsik, ide tentang sekolah yang efektif adalah juga merupakan respon terhadap harapan agar sekolah menjadi tempat dimana semua siswa dapat belajar dengan baik. Sekolah yang efektif mengukur keberhasilan siswa tidak dalam kondisi absolut di luar jangkauan sekolah –seperti latar belakang ekonomi atau pendidikan orang tua- tapi dalam hal nilai tambah (value added) yang bisa diberikan sekolah bagi pengembangan kemampuan siswa. Filosofi bahwa keberhasilan akademis yang rendah dan perilaku eksentrik siswa secara absolut merupakan masalah individual anak atau keluarganya adalah pandangan yang salah kaprah. Oleh karenanya tidak bisa lagi dijadikan alasan bagi rendahnya prestasi akademis siswa. Jadi sebuah lembaga pendidikan yang baik tidak lagi mempersoalkan kualitas input yang diterima, tapi menfokuskan diri pada penggunaan metode-metode efektif yang mampu meningkatkan kemampuan mereka.
Perlunya membangun sekolah yang efektif menjadi sebuah kemestian. Kualitas input yang umumnya rendah, hendaknya menjadi pemicu semangat untuk membuktikan bahwa sebuah lembaga pendidikan benar-benar bisa memberikan nilai tambah bagi perkembangan siswa yang kebetulan tumbuh di lingkungan keluarga yang kurang beruntung. Sekolah yang efektif perlu dibangun dengan asumsi dasar bahwa prestasi siswa tidak hanya dipengaruhi oleh faktor absolut siswa saja (seperti latar belakang sosial, kecerdasan dan motivasi), tetapi lebih dari itu, juga oleh faktor kelas, sekolah (madrasah) dan kebijakan pendidikan. Dengan paradigma di atas diharapkan madrasah atau sekolah menjadi lembaga pendidikan yang berkualitas. Sehingga dapat merubah input yang apa adanya menjadi output yang mumpuni dan siap bersaing dalam percaturan dunia.